Para analis memperingatkan hal itu jauh dari akhir faktor risiko politik yang telah meningkatkan biaya bahan baku dan energi dunia. Komoditas dalam denominasi dolar juga didorong turun oleh menguatnya greenback dari terendah tiga tahun karena berita.
"Penurunan harga akan berumur pendek," kata Carsten Fritsch, analis komoditas di Commerzbank di Frankfurt, Jerman.
Perang di Libya, kerusuhan di Timur Tengah dan peluang pembalasan setelah kematian pemimpin Al-Qaeda masih cukup untuk mengkhawatirkan pasar minyak, yang telah 'rally' sekitar seperempat tahun ini di tengah kekhawatiran gangguan pasokan.
"Bicara bahwa premi risiko akan berkurang karena kematian bin Laden terlalu dini. Premi risiko tinggi karena perang di Libya dan kerusuhan yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan itu tidak mungkin untuk berubah," tambahnya.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni turun 4,22 dolar AS menjadi serendah 121,67 dolar AS sebelum meningkat kembali ke 124,42 dolar AS pada 12.15 GMT (19.15 WIB). Bulan lalu Brent mencapai tertinggi 32-bulan di atas 127 dolar AS.
Minyak mentah AS turun 1,42 dolar AS pada 112,51 dolar AS per barel. Spot emas turun menjadi hampir 1.540 dolar AS per troy ons setelah sebelumnya mencapai rekor tinggi baru pada 1.575,79 dolar AS.
Pada 12.19 GMT harga emas pulih sebagian menjadi 1.552,35 dolar AS per troy ons terhadap 1.563,65 dolar ASdi New York pada akhir Jumat.
Perak jatuh 10 persen. Penurunan paling tajam sejak akhir 2008, terpukul dolar, meningkatkan marjin untuk perdagangan berjangka dan sebuah overhang teknikal setelah 'rally' 170 persen selama 12 bulan ke rekor tertinggi pada minggu lalu.
"Perak dalam sebuah kecelakaan menunggu untuk terjadi, dan sepertinya telah terjadi perusakan 'bumper' hari ini," kata David Thurtell, seorang analis di Citigroup.
Perak ditawarkan di 45,00 dolar AS per troy ons pada 12.19 GMT, setelah sebelumnya jatuh serendah 43,04 dolar AS.
Menurut para analis, permintaan kuat Meningkatnya permintaan global juga memastikan penurunan seluruh komoditas terbatas."Saya akan menebak bahwa kematian bin Laden akan menyediakan setidaknya beberapa bantuan sementara untuk tekanan pada harga komoditas secara umum," kata David Cohen dari Action Economics di Singapura.
"Namun, saya akan menekankan bahwa dukungan kunci lain untuk minyak dan komoditas baru-baru ini telah didasari pertumbuhan permintaan global."
Kebijakan moneter sangat longgar dan permintaan investasi yang tahan inflasi, termasuk minyak dan emas, juga telah mendukung pasar dan tidak akan menguap setelah kematian bin Laden.
Kontrak berjangka jagung dan gandum Chicago turun sekitar satu persen pada Senin setelah kematian pemimpin Al-Qaeda. Jagung, yang dikaitkan dengan harga minyak mentah karena penggunaannya dalam etanol, juga berada di bawah tekanan tambahan dari perkiraan peningkatan cuaca di Midwest AS, yang meningkatkan harapan kemajuan dalam penanaman yang tertunda tahun ini.
Harga jagung untuk Mei di Chicago Board of Trade jatuh 1,03 persen menjadi 7,46-1/4 dolar AS per gantang (bushel) pada 11.30 GMT dan gandum turun 1,01 persen menjadi 7,61-1/2 dolar AS per gantang.
Pasar di sebagian besar Asia dan sebagian besar Eropa ditutup untuk May Day dan libur hari Buruh, mengurangi jumlah pelaku pasar dan membuat perdagangan volatile
No comments:
Post a Comment